Kaskus,
situs komunitas jual beli
barang via online
yang sudah bertahun-tahun
selalu ramai oleh tawar menawar barang dan transaksi jual beli. Mengikuti jejak
kesuksesan Kaskus, kini semakin banyak situs yang menawarkan kemudahan
bertransaksi jual beli secara online.
Sebut saja berniaga.com, tokobagus.com, dan
lainnya.
Tak
hanya dalam transaksi jual beli (e-commerce),
layanan reservasi pun kian banyak yang dilakukan via online. Bahkan, lelang pengadaan barang dan jasa pun sudah dapat
dilakukan secara online (e-procurement). Kondisi ini tak lepas
dari pesatnya perkembangan teknologi internet yang semakin mudah diakses.
Faktanya, orang kian
mudah berkomunikasi dan melakukan berbagai
hal
lain melalui internet.
Sebuah
anekdot menyebutkan, kini orang tak perlu menggunakan mulut dan telinga untuk
berkomunikasi dengan orang lain, namun cukup dengan mata dan jari. Demikian
halnya dalam melakukan bisnis. Orang sekarang
tak
perlu bersusah payah menawarkan produknya ke sana kemari. Cukup duduk manis di depan internet,
seseorang bisa menghasilkan lembaran-lembaran rupiah.
Menurut
dosen Institut Manajemen Telkom (IM Telkom),
Dr. Ir. Ama Suyanto, MBA, sistem online
akan memberi keuntungan bagi dua jenis pebisnis, yaitu pebisnis eksisting dan
pebisnis pemula. “Bagi pebisnis eksisting, kemudahan sistem online akan memberi efisiensi yang
sangat tinggi dalam mendekati konsumennya. Terlebih dengan munculnya berbagai gadget teknologi untuk mendukung sistem online, maka akan mengubah perilaku
pebisnis. Sementara bagi pebisnis pemula akan lebih mudah memulai kariernya di dunia bisnis,”
tegasnya.
Dalam
bisnis online, ada tiga inti kekuatan
yang harus diperhatikan pebisnis, yaitu kecepatan, kreativitas, dan kejujuran. Sangat
mudah memulai suatu bisnis
online,
namun pebisnis harus mampu menghadirkan
kecepatan
dalam menghadapi berbagai hal.
Bisnis
online adalah bisnis yang menggunakan
internet sebagai alat utamanya. Sementara internet mempunyai sifat yang cepat
sekali berubah, sehingga mau tak mau pebisnis harus mampu mengimbanginya. Berbeda dengan bisnis konvensional, aksesibilitas
internet yang dapat dilakukan di mana dan kapan pun memungkinkan pebisnis
menggerakkan roda bisnisnya hingga 24 jam. Untuk itu, pebisnis tidak boleh
kalah cepat dari konsumen dan harus selalu meng-update informasi terbaru terkait bisnisnya.
Selain
cepat, bisnis online membutuhkan
tingkat kreativitas tinggi dari pelakunya. Saat ini, bisnis online sedang marak, sehingga menimbulkan persaingan
luar biasa ketat. Untuk itu, seorang pebisnis online harus mempunyai daya kreativitas tinggi.
“Khusus pebisnis muda, harus kreatif, inovatif, dan
berani tampil beda dalam memasarkan produk bisnisnya. Misalnya dalam mendesain
produk, menentukan harga, promosi, dan lain-lain. Jika biasa saja dan tidak ada
keunggulan, orang tak akan tertarik. Juga harus mempunyai semangat pantang
menyerah,” lanjut Ama Suyanto.
Faktor terakhir yang harus dimiliki pebisnis adalah
etika dan kejujuran. Meski pada dasarnya dua hal ini harus ada dalam bisnis
konvensional sekalipun, namun bisnis online
lebih rentan terhadap berbagai masalah akibat kurangnya etika dan kejujuran. Dalam
bisnis online, pebisnis dengan
konsumen hanya berkomunikasi via dunia maya tanpa bertatap muka, sehingga pada
praktiknya rentan terhadap aksi penipuan dan kejahatan dunia maya (cyber crime). Terlebih di negara-negara
berkembang seperti Indonesia.
Untuk itu, masing-masing pihak harus mengutamakan
kejujuran. Pada akhirnya, memulai bisnis dengan kejujuran akan membawa kepercayaan
konsumen dan meningkatkan kredibilitas pebisnis.
Bisnis Online Mahasiswa
Bisnis Online Mahasiswa
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang bergerak di
bidang Manajemen serta Information and
Communication Technology (ICT), IM Telkom banyak menghasilkan mahasiswa dan
alumni yang jago berbisnis. Bahkan, tak sedikit di antaranya yang bergerak
secara online. Ini tak lepas dari
pengetahuan yang mereka dapatkan di kampus.
Diakui Ama Suyanto, IM Telkom dituntut memberikan
kurikulum terkait bisnis yang relevan dengan tuntutan zaman sekarang. Untuk
itu, berbagai riset terkait fenomena bisnis saat ini, termasuk bisnis online yang kian marak, tak pernah luput
dari kajian IM Telkom.
“Khusus kajian Marketing, bisnis online sudah menjadi salah satu kajian riset kami sejak tahun lalu.
Tahun ini, Marketing yang kami kaji adalah Go
Green Marketing. Bagaimana caranya marketing tidak semakin mencemari
lingkungan, salah satunya melalui digital
marketing, termasuk bisnis online.
Berdasarkan temuan-temuan dalam riset Marketing, ternyata sistem online dapat memberikan tingkat
efisiensi yang tinggi bagi pebisnis maupun konsumen,” tuturnya.
Buat para mahasiswa maupun anak muda lainnya yang
sedang menekuni dan berminat menerjuni bisnis online, Ama Suyanto berpesan agar selain memenuhi tiga kekuatan bisnis
online juga mendalami seluk beluk marketing
dengan baik. Tujuannya agar pebisnis dapat menyampaikan produknya secara tepat
pada konsumen.
“Online itu
hanya tools. Jika sudah mengetahui
segmen konsumen yang akan dibidik, lingkungan, serta prospek bisnisnya, maka ia
dapat mengembangkan produknya menjadi besar. Seorang pebisnis (marketer) yang sudah memantapkan diri
untuk online based, maka ia pun harus
mencari segmen pasar yang online based,”
sarannya.
Di balik sejumlah keuntungan yang dapat diraih
pebisnis maupun konsumen melalui bisnis online,
ada beberapa kelemahan bisnis ini. Selain rentan terhadap kejahatan dunia maya
(cyber law), untuk produk-produk
tertentu yang berbentuk fisik tak dapat dilihat sifat nyatanya (tangibility). Konsumen tidak dapat
meraba langsung, melainkan hanya dapat melihat spesifikasi produk melalui
katalog yang disajikan. Namun jika bisnis ini sudah mengedepankan etika dan
kejujuran, maka hal itu tak perlu dikhawatirkan, karena pebisnis akan
menjelaskan spesifikasi produk di katalog sesuai aslinya.
Nah, jika sudah memahami substansi bisnis online, siapa pun dapat menjadi pebisnis
andal. Siapa mau mencoba?
No comments:
Post a Comment