Jurus Sederhana Kurangi Kecemasan

Cemas adalah perasaan khawatir atau takut terhadap sesuatu atau keadaan yang tidak jelas objeknya. Tanda-tanda gangguan cemas secara psikis antara lain fobia (rasa takut berlebihan), panik, kekhawatiran terhadap berbagai hal, merasa menderita sesuatu penyakit. Sedangkan tanda-tanda secara fisik di antaranya gemetar, keringat dingin, ketegangan otot, gangguan pencernaan, pening, mudah terkejut, dan sebagainya.

Kecemasan berpotensi mendominasi kehidupan. Biasanya orang yang cemas selalu letih, karena terus-menerus mempedulikan berbagai masalah emosional yang tidak penting, sehingga energi tubuh terbuang percuma. Pada waktu menanggapi kekhawatiran, tubuh bekerja keras, otot-otot menegang, dan denyut jantung bertambah cepat. Dalam kondisi seperti itu, efisiensi kerja otak berkurang dan mengganggu konsentrasi. Selain itu, kecemasan juga akan mempengaruhi penampilan, karena dapat mempercepat proses penuaan.

Tingkat Penguasaan Spiritual dapat dijadikan terapi untuk masalah kecemasan ini. Semakin dalam keyakinan spiritual seseorang dan semakin rutin menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka dipastikan akan memudahkannya terbebas dari rasa cemas. Sikap keterbukaan yang dijaga akan sangat membantu. Dengan begitu, hidup akan tetap berada dalam suka cita.

Ramah kepada diri sendiri

Pada umumnya, budaya dan ajaran agama lebih banyak menekankan keramahan kepada orang lain. Namun jarang sekali kita dengar nasihat untuk bersikap ramah terhadap diri sendiri.

Ramah terhadap diri sendiri bukanlah ungkapan “cinta diri”, melainkan bagian dari “mengasihi diri”. Mengasihi diri bukanlah sesuatu yang salah. Yang salah adalah self-pity (rasa kasihan terhadap diri sendiri) dan selfishness (pementingan diri sendiri).

Keramahan terhadap diri sendiri terwujud dengan sikap menerima diri apa adanya, mensyukuri apa yang dianugerahkan Tuhan, tidak cemburu pada keberhasilan orang, tidak memendam dendam dalam hati. Dengan kata lain, keramahan terhadap diri sendiri juga berkaitan dengan menerapkan emosi positif dan menghindari emosi negatif. Hal tersebut sangat menentukan kesehatan fisik seseorang.

Sehubungan dengan itu, kepanjangan kata SEHAT berikut ini mungkin dapat menolong kita mengingat hal-hal yang perlu kita perhatikan.

S = Serahkan diri pada Tuhan

E = Enyahkan asap rokok, narkotik, miras

H = Hindari stres

A = Awasi tekanan darah

T = Tetap dan teratur berolahraga

1. Serahkan diri pada Tuhan

Saat-saat hening di hadapan Tuhan merupakan kebutuhan kita yang sangat mendasar. Doa dalam hal ini tidak sekadar daftar permohonan, tetapi benar-benar menyadari keberadaan Tuhan. Ini juga mengasah kepekaan untuk melihat dengan jernih karya Tuhan melalui orang lain dan kejadian sehari-hari. Kejernihan pikiran, kebeningan hati, dan gerak hidup yang bermakna dapat mengalir dari keheningan perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadah.

2. Enyahkan asap rokok

Rokok merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Dari segi ekonomi, industri rokok merupakan salah satu penyangga pertumbuhan ekonomi. Rokok adalah devisa bagi pemerintah, tetapi menyisakan penyakit berbisa bagi masyarkat.

Di negara miskin seperti Indonesia, jumlah perokok jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara maju. Barangkali ada baiknya negara kita mempertimbangkan kebijakan Singapore yang mencantumkan foto-foto penyakit ‘menyeramkan’ akibat rokok pada kemasan rokok sebagai wahana memberi pemahaman yang lebih konkret kepada para perokok. Sebab, alangkah bijaksananya kalau uang kita gunakan untuk hal-hal yang menopang kehidupan bukan untuk ’membeli penyakit, bahkan kematian’.

3. Hindari stres

Mengapa orang stres? Jawabannya bisa beragam. Banyak orang stres bukan karena tidak memiliki kecukupan, tetapi terlalu fokus pada apa yang belum dia miliki. Akibatnya, persaingan digunakan sebagai jalan meraih sukses tanpa menyadari bahwa hal itu dapat menimbulkan ketegangan atau stres.

4. Awasi tekanan darah

Untuk menjaga kesehatan, kita perlu melakukan cek kesehatan secara teratur. Hal ini sekaligus mengingatkan perlunya menerapkan pola makan sehat dan sedapat mungkin menghindari makanan dan minuman instan yang menggunakan zat pengawet dan pewarna.

5. Olah raga teratur dan tetap

Olah raga bisa dilakukan dengan berjalan kaki setengah jam setiap hari. Aktivitas di sekitar rumah, seperti memelihara tanaman di pekarangan dan merapikan rumah juga termasuk olahraga. Ia berfungsi ganda, yaitu olah raga dan sebagai wahana untuk ramah terhadap diri sendiri.

Selamat menikmati hidup bahagia, bugar dan bermakna.

(Dikutip dari berbagai sumber)