Isu global warming (pemanasan global) beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan berbagai kalangan. Fenomena alam ini telah disadari sebagai dampak dari aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti penebangan pohon, pembuangan limbah, pengerukan sumber daya alam (SDA), dan lainnya. Bila dibiarkan terus-menerus, bumi yang sejatinya adalah titipan yang harus dipertahankan hingga anak-cucuk akan lenyap.
Satu dampak yang nyata dirasakan manusia akhir-akhir ini adalah bergesernya waktu pada iklim di bumi. Musim kemarau dan penghujan tak dapat diprediksi waktunya, musim kemarau dan penghujan cenderung terjadi berkepanjangan, juga mencairnya es di kutub utara yang ditandai menurunnya luas permukaan es. Ini berdampak pada naiknya permukaan air laut yang dapat menenggelamkan daratan yang berdekatan dengan lautan.
Masih banyak lagi dampak akibat pemanasan global yang harus disadari manusia. Oleh sebab itu, timbul berbagai upaya untuk mengurangi dampak buruk. Salah satunya timbul dari bidang teknologi, yakni konsep green technology atau teknologi hijau.
Konsep ini lahir dari kesadaran manusia akan kebutuhan SDA di bumi yang harus terus ada dan berkelanjutan. Hal-hal yang berkaitan dengan pengurangan daya dukung bumi, termasuk dampak pemanasan global, berusaha dikurangi dengan melakukan upaya dan tindakan yang lebih ramah lingkungan.
Green technology (Greentech) dapat didefinisikan sebagai integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan, yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa mengubah lingkungan dan SDA. Greentech yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan (enviro tech) dan teknologi bersih (clean tech) merupakan satu upaya untuk menjaga kelestarian kehidupan di planet bumi.
Di masa depan, Greentech dianggap sebagai tujuan kehidupan manusia, karena manusia tidak bisa terus-menerus menggunakan teknologi yang menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Peran manusia sebagai penghuni bumi yang memiliki akal harus senantiasa menjaga planet ini dari kerusakan dan kehancuran.
Greentech bertujuan menemukan dan mengembangkan cara-cara dalam menyediakan kebutuhan bagi manusia dengan tanpa merusak lingkungan. Selain itu, juga untuk mengurangi penggunaan SDA, tetapi lebih kepada penggunaan teknologi yang ramah. Contoh alternatif teknologi konvensional dari konsep greentech adalah proses daur ulang sampah. Upaya ini dapat memberikan pengurangan yang signifikan terhadap efek negatif sampah pada lingkungan.
Penerapan greentech secara umum memiliki beberapa tujuan prioritas. Pertama, keberlangsungan. Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan, tanpa merusak atau menghabiskan SDA. Kedua, daur ulang sampah. Upaya ini untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali. Ketiga, pengurangan sumber sampah. Dimaksudkan untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah pola produksi dan pola konsumsi.
Keempat, inovasi. Tujuannya mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan. Kelima, viabilitas. Dengan hal ini dapat menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang teknologi. Selain itu, produk yang dihasilkan memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan. Terakhir, edukasi. Merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan greentech, juga untuk mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Konsep greentech diterapkan untuk membantu manusia dengan memakai teknologi paling sederhana hingga teknologi paling mutakhir. Hal ini untuk mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomis, dan ramah lingkungan. Pada dasarnya, konsep greentech yang diterapkan dalam menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan proses, dan memaksimalkan output produk tapi menghasilkan limbah yang minimal.
Penggolongan greentech meliputi :
Pertama, energi. Menekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan bahan bakar energi yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama, sumber energi fosil memiliki potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan, yaitu menghasilkan pencemaran karbon yang akan berdampak buruk bagi bumi apabila tidak diambil tindakan. Ini bisa diganti dengan penggunaan waste to energy, biomass energy, hydro energy, wind energy, solar energy, geothermal energy.
Kedua, bangunan. Konsep green building (bangunan ramah lingkungan) didorong menjadi tren bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan. Misalnya, meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya alami, meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan (AC) dan air dengan mengefektifkan desain bangunan, pengelolaan limbah “closed cycle” untuk gedung tempat tinggal, menyediakan ruang terbuka hijau untuk tiap bangunan atau gedung yang dibangun, penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan dan tahan lama.
Ketiga, chemistry. Konsep green chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk atau proses yang mengurangi atau mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya.
Keempat, nanotechnology. Green nanotechnology merupakan pengembangan dari clean tech. Ini merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi risiko kerusakan lingkungan dan manusia terkait pembuatan dan penggunaan produk nanoteknologi serta mendorong penggantian produk yang ada dengan produk nano baru yang lebih ramah lingkungan.
Tentu yang terpenting dari kesemua hal tersebut adalah komitmen masyarakat untuk menjaga alam tetap menjadi sahabat. Meski greentech tidak sepenuhnya dapat membuat alam tetap green, tapi minimal mengurangi efek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan dan menyelamatkan bumi dari kerusakan agar anak-cucu yang menitipkan bumi ini masih dapat menikmati indahnya dunia yang sejuk dengan oksigen berlimpah dan lingkungan nan asri. (dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment